Senin, 24 September 2012

tips perpindahan gigi (shifting)

seringkali para pemula bertanya mengapa di dalam sebuah sepeda mtb terdapat begitu banyak roda gigi (gears). apakah semuanya diperlukan? mengapa tidak cukup hanya 5 roda gigi belakang dan 2 roda gigi depan? lantas kapan harus memindahkan dari gigi besar ke gigi kecil atau sebaliknya? tulisan ini mencoba menjawab pertanyaan – pertanyaan tersebut. sumber tulisan berasal dari pengalaman, tukar pikiran dengan kawan – kawan sehobi, serta beberapa artikel luar negeri.
roda gigi multi-kecepatan (multi-speed gears) yang terpasang di mtb yang umum dijumpai adalah 8 atau 9 gigi belakang dan 3 gigi depan atau yang dikenal dengan 24/27 speed. jumlah terbanyak roda gigi belakang saat ini adalah 10 buah (30 speed). roda gigi multi kecepatan sangat berguna di saat kita menanjak sehingga kita tidak perlu menggenjot dengan berdiri atau bahkan turun dan menuntun sepeda. sebaliknya para downhiller pun tetap bisa memanfaatkan gigi multi kecepatan untuk tetap menjaga kecepatan sepedanya.
hanya mtb berjenis cross-country dan all-mountain yang memiliki jumlah speed 27 atau 30. sepeda downhill, dirtjump, dan free-style memiliki jumlah gigi yang disesuaikan dengan kebutuhan masing – masing.
setiap pesepeda memiliki kecepatan kayuhan masing – masing. kecepatan kayuhan (cadence) yang ideal yang seharusnya dicari oleh masing – masing individu. dengan cadence ideal, berarti tenaga yang kita salurkan untuk mengayuh sepeda dapat bertahan lama dan tidak cepat lelah. dengan kata lain ideal cadence adalah kondisi sempurna di mana tenaga kita dapat seluruhnya tersalurkan untuk mengayuh sepeda. cadence yang ideal sangat tergantung kepada kontur jalan, hambatan angin, dan kondisi kesehatan kita sendiri pada suatu waktu.
bagaimana mencapai cadence ideal? hanya bisa dicapai dengan terus berlatih mencari rasio roda gigi depan dan belakang. anda hanya bisa mendapatkan rasio gigi optimal pada setiap kondisi jalan dengan cara berlatih. tidak ada rumusan baku untuk hal ini. kuncinya pada ketekunan dan kedisiplinan diri dalam berlatih.
anda bisa memantau cadence anda dengan cyclometer yang memiliki fitur cadence. kenaikan kemampuan cadence menunjukkan keberhasilan latihan anda. faktanya, atlet – atlet sepeda yang langganan juara adalah mereka yang secara disiplin memperhatikan cadence ideal mereka.
jika roda gigi anda terlalu tinggi (gigi kecil), kayuhan akan terasa berat sehingga cadence menurun. mengayuh lebih lambat dibanding cadence ideal berakibat tenaga akan cepat terkuras dan berisiko cedera otot khususnya pada lutut dan pinggul.
sedangkan jika roda gigi terlalu rendah (gigi besar), kayuhan akan terasa sangat ringan sehingga cadence menjadi terlalu cepat. mengayuh lebih cepat dari cadence ideal menyebabkan tenaga terbuang percuma yang ujungnya akan cepat lelah.
gunakan gigi yang sama di jalan datar apabila anda bersiap memasuki tanjakan dengan kecepatan tinggi. kemudian secara perlahan pindahkan ke gigi yang satu langkah lebih ringan setiap kali kayuhan terasa berat.
gunakan gigi rendah (gigi besar) saat menapaki jalur pendakian tanpa persiapan speed yang cukup. kemudian pindahkan ke gigi yang lebih tinggi (gigi kecil) setiap memasuki bonus trek datar di mana tidak dibutuhkan kaki kayuhan yang konstan.
sesaat sebelum mencapai puncak tanjakan, segera pindahkan gigi ke lebih tinggi. pertahankan pada saat anda menuruni trek. pada saat turun, anda akan lebih dituntut untuk konsentrasi ke rem dibandingkan sifter.
untuk medan yang lebih bervariasi, pertahankan gigi depan di posisi tengah. pergunakan variasi roda gigi belakang untuk menghadapi perpindahan medan yang sangat cepat.
jadi kesimpulannya, carilah cadence ideal anda dengan cara berlatih mencari rasio roda gigi depan dan belakang yang optimal di setiap medan.
ingat jangan terlalu memaksakan diri sehingga anda bisa terhindar dari cedera otot. selamat berlatih.

sumber  http://asbindro.wordpress.com/2010/08/06/tips-perpindahan-roda-gigi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar